Satu kata untuk novel ini. Tragis!!! Ini adalah novel yang
endingnya bikin ku ternganga. Sangat menyedihkan.hmmm Lagi-lagi Mbak Agnes
Jessica berhasil menghipnotisku masuk kedalam cerita, dan bikin ku merinding.
Hebat buat penulis yang membuat alur se-complicate dan semenarik ini.
penggarapan novel ini sangat bagus. Dari novel ini aku jadi tau bagaimana
gambaran nyata pada masa Belanda dulu. Betapa menderitanya wanita pada saat
itu. Betapa sadisnya penyiksaan-penyiksaan pada masa lalu. Latar dan settinglah
yang menurutku membuat novel ini berbeda. Jarang kan novel yang mengangkat
zaman kompeni. Bravo!
Sebagai putri jenderal di zaman penjajahan Belanda
Maharani memiliki segalanya: kecantikan & kecerdasan harta &
kehormatan. Tapi setelah ayah meninggal & Belanda kalah oleh Jepang hidup
berbalik 360 derajat. Ibu tiri menjadikan pelayan di rumah sendiri. Ia tak
mendapat bagian peninggalan ayahnya. Yang paling menyakitkan ia diserahkan ke
Pemerintah Jepang yg lalu menjadikan sebagai Jugun Ianfu pelacur utk memuaskan
tentara-tentara Jepang. Harga diri terampas tubuh bukan lagi miliknya. Hidup
menjadi mimpi buruk yg mengerikan. Perasaan sebagai manusia utuh seolah telah
mati krn ia merasa diri bukan manusia yg berharga.
Lalu ia
bertemu kembali dgn Arik adik angkat yg sudah bertahun-tahun berpisah
dengannya; adik angkat yg begitu dicintai & mencintainya. Inilah kebahagiaan
tiada tara bagi setelah kehidupan luluh lantak. Namun ia menyadari cinta yg
dirasakan kepada Arik sekarang berbeda dari cinta yg diberikan beberapa tahun
lalu saat mereka masih anak-anak. Seperti roti curian yg terasa manis cinta
terlarang ini menjeratnya. Beranikah ia meraihnya?
Itulah tadi
sinopsis novel Sang Maharani yang aku contek dari sampul belakang.heee...silakan
baca novel ini DAN anda akan dikejutkan oleh endingnya’....
Salut untuk mbak Agnes
Jessica.
Happy
Writting ^^
No comments:
Post a Comment