Total Pageviews

Monday, 20 August 2012

tentang novel ranah 3 warna


Ya. Langsung aja, tulisan ku kali ini adalah tentang novel yang baru selesai aku baca,,,yaitu novel….Ranah 3 Warna karya A. Fuadi, yang tak lain dan tak bukan novel ini adalah novel kedua dari trilogy negeri 5 menara…ehmm,,,,,mungkin yang lain udah pada baca kan? Kalo belum cepetan baca,soalnya novel ini luar biasa manfaatnya…aura positifnya sungguh terasa…
            Bung A. Fuadi berhasil mengemas novel ini dengan begitu apik, dengan mantra man jadda wa jadda (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil)nya pada novel pertama, kali ini dengan ditambah mantra keduanya yaitu man shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung) serta masih banyak lagi petuah-petuah hidup yang saya rasa sangat bermanfaat di dalan novel ini, yang berhasil saya rangkum diantaranya…
o   Khairunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah manusia yang memberi manfaat bagi orang lain
o   Pepatah arab. “lan Tarji’ayyamullati madhat”. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu…
o   Kemalasan berarti memboroskan waktu sekarang, hari ini, detik ini..padahal tidak ada jaminan apapun bahwa esok bahkan sedetik lagi akan punya waktu luang seperti sekarang.
o   Veni. Vidi. Vici, saya datang ,saya lihat, saya menang..by Julius Caesar
o   Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang by imam Syafi’i
o   Man yazra’ yahsud adalah siapa yang menanam akan menuai
o   Man sara ala darbi washala, siapa yang berjalan dijalanNya akan sampai ketujuan
o   Siapa saja yang mewakilkan urusan pada Tuhan maka ia akan ‘mencukupkan’ semua kebutuhan kita
o   Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti kerabat dan kawan by imam Syafi’i
o   Going the extra miles. I’malu fauqa ma’amilu. Berusaha diatas rata-rata orang lain.
dan aku sangat suka dengan tulisan diary penulis di akhir cerita, menurutku kalimat-kalimat itu sungguh bermakna,,,,,
            Hidupku selama ini membuat aku insaf untuk menjinakkan badai hidup, “mantra”.man jadda wajada saja ternyata tak cukup sakti. Antara sungguh-sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu centimeter tapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bias ditempuh dalam hitungan detik, tapi juga bisa puluhan tahun.
            Jarak antara sungguh-sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan-akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padalah keberuntungan adalah hasil kerja keras, doa, dan sabar yang berlebih-lebih.
            Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh-sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkauak menjadi nayat. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan . itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.
            Sabar itu awalnya terasa pahit , tetapi akhirnya lebih manis daripada madu,dan Alhamdulillah, aku sudah mereguk madu itu. Man shabara zhafira. Siapa yang sabar akan beruntung.
(Wah,,bagus bgt ya,,,mudah-mudahan saya bisa nulis kaya bung ahmad fuadi ini)
Itu saja ulasan saya tentang novel Ranah 3 warna, semoga dapat kita ambil pelajaran-pelajaran hidup yang amat berharga dari situ,,,,,dan semoga kita dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain… Amieeeen ya robb…….Happy writting


No comments:

Post a Comment